Komponen Ekosistem
Ekosistem
Ekosistem
adalah suatu tempat terjadinya hubungan saling ketergantungan antara
komponen-komponen didalamnya, yaitu komponen biotik dan abiotik. Hubungan
antarkomponen ekosistem berlangsung secara dinamis, sehingga terjadi keseimbangan
lingkungan.
A. Komponen Ekosistem
Secara garis besar
komponen ekosistem terdiri atas komponen abiotik dan biotik.
1. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen ekosistem
yang tak hidup. Komponen ini meliputi;
a. Sinar Matahari
Sinar matahari
mengandung energi kehidupan yang sangat tinggi. Tumbuhan melalui proses fotosintesis mampu mengubah
zat anorganik menjadi zat organik jika ada bantuan energi sinar matahari.
Energi kimia yang tersimpan dalam senyawa organik hasil fotosintesis tumbuhan sangat diperlukan sebagai energi kehidupan bagi makhluk hidup lain atau herbivor yang selanjutnya ditransfer ke karnivor dan omnivor melalui rantai makanan.
Dengan energi sinar matahari manusia mampu membangun pembangkit listrik untuk
pemenuhan kebutuhan energi.
Gambar Sinar Matahari Sumber: https://www.rukita.co/stories/manfaat-sinar-matahari/ |
b. Suhu
Setiap makhluk hidup
membutuhkan suhu tertentu yang sesuai untuk melakukan aktivitas hidupnya dengan
optimum. Suhu tertentu yang sesuai untuk melakukan aktivitas hidup dengan
optimum tersebut dinamakan suhu optimum. Suhu tertinggi di mana makhluk
hidup tetap dapat melakukan akivitas hidup meski kurang optimal dinamakan suhu
maksimum, dan suhu terendah di mana makhluk hidup tetap dapat melakukan
aktivitas hidup meski kurang optimal disebut suhu minimum.
Contohnya pada
tumbuhan. Tumbuhan dapat melakukan fotosintesis dengan hasil optimum pada suhu
yang tidak terlalu panas, tetapi juga tidak terlalu dingin (antara 26º – 30º C)
meskipun di luar kisaran suhu tersebut fotosintesis tetap dapat berlangsung,
namun hasilnya kurang optimum. Jamur memerlukan suhu yang relatif hangat agar
dapat hidup dan berkembang dengan baik. Sebaliknya bakteri akan mati jika suhu
terlalu tinggi (tapi tidak berlaku untuk bakteri termo), dan dapat melakukan
metabolisme pada suhu yang terlalu rendah.
c. Kelembapan
Kelembaban udara
menyatakan persentase jumlah uap air di udara. Uap air tersebut berasal dari
penguapan (evaporasi) air laut, sungai, danau, waduk dan sumber lain, maupun dari pelepasan
uap air dari tubuh makhluk hidup (evapotranspirasi). Makin tinggi kadar uap air di udara makin
tinggi tingkat kelembapan udaranya. Udara yang lembap sangat membantu
pertumbuhan jamur dan bakteri. Bahkan udara yang kelembabannya tinggi sangat
berpeluang mendatangkan hujan, yang berarti mengembalikan air kembali lagi ke
asalnya. Lumut dan tumbuhan paku juga menyukai udara yang lembap bagi
kehidupannya.
d. Udara
Atmosfer bumi kita
merupakan campuran berbagai macam gas serta partikel-partikel debu. Sekitar 78%
gas di atmosfer berupa gas nitrogen, 21% gas oksigen, 1% gas argon, serta
sekitar 0,035% terdiri gas CO2, sisanya berupa uap air. Semua
makhluk hidup membutuhkan gas oksigen untuk bernapas serta membebaskan CO2
ke udara.
Di samping
membebaskan CO2 saat bernapas, tumbuhan juga menyerap CO2
dari udara untuk fotosintesis. Kegiatan manusia yang dapat meningkatkan kadar
CO2 di udara dapat menurunkan kualitas udara bagi kehidupan.
e. Air
Tidak akan ada
kehidupan tanpa air. Semua makhluk hidup membutuhkan air untuk keperluan
hidupnya. Hewan dan manusia membutuhkan air untuk minum. Dalam tubuh hewan dan
manusia air berfungsi sebagai pelarut makanan (metabolisme), menjaga tekanan osmotik sel,
sebagai sarana transportasi zat (air merupakan bagian terbesar plasma darah).
Bagi tumbuhan, air merupakan komponen penting dalam fotosintesis, sarana
transportasi zat, membantu proses pertumbuhan sel-sel, serta menjaga tekanan
osmotik sel. Bahkan mikroorganisme seperti bakteri serta jamur mempersyaratkan
kondisi yang lembap agar dapat hidup dengan baik. Dalam ekosistem air mengalami
daur ulang yang disebut daur hidrologi.
Gambar air Sumber: https://kids.grid.id/read/473147039/5-laut-terdalam-di-dunia-ada-yang-mencapai-titik-kedalaman-11034-meter?page=all |
f.
Tanah
Tanah merupakan
habitat sebagian besar makhluk hidup. Tumbuhan membutuhkan tanah sebagai sumber
unsur hara maupun air. Akar tumbuhan masuk ke dalam tanah untuk mendapatkan air
dari tanah serta mineral yang diperlukan untuk tumbuh dan berkembang. Demikian pula
hewan-hewan yang menggunakan tanah sebagai tempat hidupnya serta melakukan
segala aktivitasnya. Beberapa serangga dan cacing meletakkan telurnya dalam
tanah untuk melanjutkan kerurunannya. Setelah menetas lalu menjadi larva,
kemudian tumbuh dan berkembang menjadi dewasa.
2. Komponen Biotik
Merupakan komponen ekosistem yang hidup.
Komponen biotik menurut fungsinya dibedakan menjadi berikut ini.
a. Produsen
Semua organisme yang
memiliki kemampuan melakukan sintesis senyawa organik dari zat-zat anorganik
disebut produsen. Organisme berklorofil, seperti tumbuhan hijau, merupakan
komponen pokok dalam ekosistem. Tumbuhan hijau mampu melakukan sintesis makanan
sendiri (autotrof) seperti fotosintesis, menghasilkan zat organik berupa
glukosa yang tersimpan dalam buah, biji, atau umbi dalam bentuk zat
tepung/amilum. Senyawa organik hasil sintesis oleh produsen ini akan
dimanfaatkan oleh organisme lain untuk memenuhi kebutuhan energi hidupnya.
Semua alga, lumut, tumbuhan paku, tumbuhan berbiji dan beberapa jenis bakteri
tergolong sebagai produsen.
b. Konsumen
Organisme yang
mendapatkan makanan dari organisme lain dinamakan konsumen. Organisme kelompok
ini tidak memiliki kemampuan melakukan sintesis senyawa organik secara mandiri
(heterotrof), karenanya kebutuhan makanannya murni bergantung pada organisme
lain.
Jika organisme
tersebut mendapatkan zat organik langsung dari produsen, disebut herbivora
atau konsumen primer. Jika organisme tersebut mendapatkan zat organik dari
herbivora, maka disebut karnivora atau konsumen sekunder. Hewan
karnivora dapat memangsa karnivora lain. Organisme yang mendapatkan zat organik
baik dari produsen maupun dari konsumen disebut omnivora atau pemakan
segala.
c. Detritivor
Sisa-sisa organisme
maupun bangkai organisme yang telah hancur/lapuk dinamakan detritus.
Detritus merupakan sumber energi bagi detritivor. Jadi, detritivor
merupakan organisme pemakan detritus. Contoh detritivore antara lain luwing,
cacing tanah, rayap dan teripan. Organisme ini sangat membantu dalam
penghancuran secara mekanik sampah organik sebelum mengalami proses penguraian
secara kimia.
d. Dekomposer
Setelah dihancurkan
oleh detritivor, selanjutnya sampah organik akan diuraikan secara kimia menjadi
zat-zat anorganik oleh organisme pengurai atau dekomposer. Hasil
dekomposisi (proses penguraian) sampah organik dikembalikan ke tanah sebagai
mineral-mineral tanah. Pada akhirnya mineral-mineral tanah ini akan diserap
kembali oleh akar tumbuhan untuk dipakai dalam proses pertumbuhan, termasuk
sintesis senyawa organik lagi. Bakteri dan jamur merupakan organisme pengurai,
yang sangat berjasa dalam proses daur ulang sampah organik.
Satuan organisasi kehidupan
dalam ekosistem terdiri dari beberapa tingkatan, yaitu sebagai berikut.
1. Individu
Organisme tunggal,
misalnya seekor ayam, sebatang pohon manga.
Gambar Individu; seekor Ayam Sumber: https://kumparan.com/karjaid/inspirasi-bisnis-dari-seekor-ayam-1554112452747614608 |
2. Populasi
Sekumpulan organisme
sejenis (satu spesies) yang mendiami habitat tertentu pada waktu tertentu.
Misalnya populasi padi di sawah merupakan sekumpulan tanaman padi (tidak
termasuk tanaman lain).
Gambar Populasi; Populasi Padi Sumber: https://id.pinterest.com/pin/656610820670618015/ |
3. Komunitas
Kumpulan dari
beberapa populasi yang menempati suatu habitat pada waktu tertentu. Misalnya komunitas
sawah, terdiri dari populasi padi, populasi eceng gondok, populasi belalang,
populasi wereng, yang hidup di suatu sawah.
4. Ekosistem
Merupakan interaksi
antara komunitas dengan lingkungan biotik dan abiotiknya. Contohnya; Ekosistem Terumbu Karang, Ekosistem Sawah, dan Ekosistem Laut.
Gambar Ekosistem; Terumbu Karang Sumber: https://www.goodnewsfromindonesia.id/2017/03/21/apa-kabar-terumbu-karang-raja-ampat |
5. Bioma
Sekelompok ekosistem
daratan pada sebuah benua yang mempunyai struktur dan ketampakan/ fisiognomi
vegetasi yang sama. Contohnya; Padang Rumput, Taiga, dan Tundra.
6. Biosfer
Kesatuan dari
berbagai ekosistem, yang ada di muka bumi ini.
Komentar